Judul Asli : A Pocket Full of Rye
Penulis : Agatha Christie
Alih Bahasa : Ny. Suwarni A.S
Penerbit : PT Gramedia
Cetakan kedua : Maret 1990
299 hlm
Seorang pria tiba-tiba saja meliuk-liuk dan mengejang kesakitan di balik meja kerjanya tidak lama setelah dia minum tehnya, dan akhirnya dia meninggal di Rumah Sakit. Pria tersebut, Mr. Rex Fortescue adalah seorang pengusaha pemilik rumah Yewtree Lodge, dengan bisnis yang beraneka macam, namun akhir-akhir ini mulai menurun karena dia sepertinya terlalu banyak menghambur-hamburkan uang serta melakukan pembelian ataupun penjualan saham yang tak penting. Sikapnya memang agak aneh belakangan ini, begitu menurut pengakuan sekretaris dan juga putranya.
Rex sendiri memiliki istri kedua yang masih muda bernama Adele, dua putra (Percival Fortescue dan Lancelot Fortescue) yang keduanya sudah menikah serta seorang putri, Elaine Fortescue yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pria yang tak direstui ayahnya. Selama ini Percylah yang menjadi partner bisnis ayahnya. Sementara itu Lance sendiri sudah lama menetap di afrika karene di usir oleh ayahnya karena sebuah peristiwa di masa lampau.
Namun satu hal yang agak mengherankan petugas penyelidik, Inspektur Neele adalah yakni ditemukannya biji-biji gandum hitam dalam saku Mr. Rex.
Apa hubungannya antara gandum hitam itu dengan sebuah nyanyian nina bobo yang kemudian diberitahukan oleh Miss Marple pada Inspektur tersebut?
"Mari nyanyi lagu enam penny, tentang sekantung biji gandum hitam.
Dua puluh empat burung hitam, jadi pastel terpanggang.
Waktu pastel dibuka, burung-burungpun bernyanyi.
Bukankah suguhan istimewa untuk sang raja?
Raja ada di ruang hitungnya, menghitung uang.
Ratu ada di ruang tamu, makan roti dengan madu.
Pelayan ada di taman, menjemur pakaian.
Ketika si burung kecil datang mematuk putus hidungnya."
Aarggh.. Mungkin karena sudah lama tak membaca novel-novel Agatha ini membuat otak saya mulai tumpul dalam membantu memecahkan misteri pembunuhan ini. Meski saya mencoba mencurigai setiap orang, namun ternyata tetap saja saya salah orang. Padahal jelas-jelas saya sudah mencurigai orang tersebut di awal cerita. Hufft... *gigit-gigit ujung bantal.
Namun itulah keahlian Sang Ratu Kriminal kita ini. Selalu saja membuat kita harus berhati-hati dan mengira-ngira yang mana si penjahat.
Kemudian mengenai racun taxine yang digunakan dalam cerita ini, membuat saya jadi penasaran hingga tentu saja mencari gambar tanaman penghasil racun ini.
sumber gambar |
Hehe.. ternyata pohon yang cantik bernama yew ini menyimpan racun mematikan yang akan memicu serangan jantung dengan cepat. Tanaman ini merupakan pohon hias yang banyak terdapat di Inggris, bahkan pohon yang selalu hijau ini bisa tumbuh hingga ratusan bahkan ribuan tahun.
Kembali ke buku.
Saya cukup beruntung memiliki buku yang ini yang saya dapatkan dari sale seorang teman. Cetakannya saja dari tahun 1990, dan saya memang selalu suka membaca serta membaui buku-buku lama. :)
Ah, tak sabar ingin segera menuntaskan beberapa buku Agatha Christie lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar