Halaman

Rabu, 18 April 2012

Seri Rumah Kecil

Sebenarnya sudah dari lama saya ingin menuliskan tentang buku-buku ini. Apa daya, saya belum memiliki buku ini dengan lengkap. Masih kurang 3 lagi (yang saya beri tanda merah). Sebenarnya dulu... duluuuu sekali saya sudah pernah baca tapi itu ketika saya masih kecil, minjam di teman sehingga kisahnya sudah agak kabur dalam ingatan saya. Oleh karena itu saya bertekad harus membaca kembali secara lengkap ke-11 buku ini. Dan sayang sekali ternyata sampai saat ini saya belum bisa melengkapinya. Tapi biarlah, dari pada tertunda-tunda, saya akan mulai menuliskan satu per satu, dengan harapan buku yang belum saya baca itu suatu kali kelak bisa saya dapatkan.
Dan inilah mereka :

  • Rumah Kecil di Rimba Besar
  • Rumah Kecil di Padang Rumput
  • Anak Tani
  • Di tepi Sungai Plum
  • Di Pantai Danau Perak
  • Musim Dingin yang Panjang
  • Kota Kecil di Padang Rumput
  • Tahun-tahun Bahagia
  • Empat Tahun Pertama
  • Dalam Perjalanan Pulang
  • Surat dari Jauh

Minggu, 15 April 2012

#4 I HATE RiCH MEN


Pengarang : Virginia Novita
288 halaman
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2012


Waww... kisah Miranda dan Adrian Aditomo ini benar2 membuat saya harus duduk terus di kursi saya untuk menyelesaikan kisahnya..
Di mulai dengan kisah Miranda bersama teman2nya Carla, Sari, Ria, dan Dewi yang sedang merayakan usia 7 bulan kandungan Sari dengan cara menonton 3 DVD berturut2. Perayaan ini membuat Miranda hampir terlambat ke acara pertemuan orang tua sekolah anaknya dan di sanalah dia pertama kali bertemu dengan Adrian Aditomo sang Bachelor of the month versi sebuah majalah lifestyle. Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan karena tanpa sengaja Miranda tertidur di bahu Adrian, bahkan kemudian menumpahkan makanan dengan tidak sengaja di bajunya.
Petualangan mereka berdua kemudian di lanjutkan dengan penculikan Miranda oleh orang suruhan Adrian ke Bali. Itu semua gara2 Adrian menuduh adik Miranda ( Nino Sebastian yang sebenarnya anak Miranda ) sebagai orang yang merebut tunangannya, Jessica (padahal sebenarnya ini juga cuma anak walinya).
Ketidaktahuan mereka berdua ini menjadi kesalahpahaman namun akhirnya malah mendekatkan mereka berdua..
Yap,, pengalaman beberapa hari di Bali bersama-sama menjadi penguntit anak-anak SMU yang baru lulus itulah yang menjadi inti ceritanya karena di sanalah akhirnya mereka bisa saling mengenal.
Saya suka sekali dengan ceritanya yang mengalir begitu saja, sehingga tidak perlu membuat kening berkerut saat membacanya.. Begitu ringan, bahasanya pun enak..
Bagian yang paling saya suka adalah ketika mereka dititipi bayi untuk di rawat bersama.. (Tentu saja Miranda yang pernah memiliki bayi dengan gampang melaksanakan tugas itu.
Dannnnn,,  akhir cerita yang menyenangkan membuat saya menutup buku dengan lega..
Terima kasih Virginia Novita.