Halaman

Kamis, 22 Januari 2015

Life Swap






Life Swap
Bertukar Peran
Penulis : Jane Green
Alih Bahasa : Nurkinanti Laraskusuma
Penerbit       : PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, Desember 2010
558 hlm


Victoria Townsley, 35 tahun , cantik, trendi, dan bahkan memiliki pekerjaan bagus sebagai koordinator feature majalah Poise! Bahkan dikatakan jutaan wanita rela mati demi menjadi seperti dirinya. Sayang sekali dia merasa sangat tidak bahagia. Selain karena statusnya yang masih lajang, dia kerap merasa iri melihat kehidupan wanita lain yang sudah menikah. Contoh terdekat adalah pada adiknya Andy yang punya keluarga kecil bahagia. Ada Kate istri Andy, yang sangat menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga, ada Luke, Polly, dan Sophie  anak-anak mereka yang menggemaskan serta Hercules dan Hogan anjing mereka dan bahkan Andy sedang mencoba memelihara ayam di rumah mereka yang nyaman dan menyenangkan di pedesaan Somerset. Oh, sungguh... Vicky begitu menginginkan menjadi Kate.

Sementara itu ada Amber Winslow di seberang samudra Atlantik sana, hidup di Highfield bersama suami kaya dan anak-anaknya yang lucu. Setiap hari kehidupannya dijalani dengan rutinitas mengatur anak-anak dalam mengikuti jadwal harian mereka, mengurusi diri di salon, berolahraga di gym (meski dia punya gym pribadi di ruang bawah tanah rumahnya) dan yang lebih menguras waktunya adalah menghadiri berbagai kegiatan amal bersama ibu-ibu muda Highfield lainnya. Dan penggalangan dana semacam itulah yang menjadi ajang para ibu-ibu tersebut saling memamerkan pakaian, tas, sepatu atau bahkan perhiasan terbarunya. Hidup dalam dunia penuh persaingan ini benar-benar terasa melelahkan buat Amber. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah tulisan dalam majalah Poise! dari Inggris tentang seorang jurnalis yang ingin menukar kehidupan lajangnya dengan kehidupan seoarang wanita menikah. 

Benarkah rumput tetangga memang selalu tampak lebih hijau. Inilah yang dicari tahu oleh Vicky. Bagaimana rasanya ketika dia akhirnya merasakan kehidupan memiliki suami dan anak-anak alias menjadi ibu rumah tangga seutuhnya?
Saya sudah mulai membaca chiklit ini beberapa bulan silam namun akhirnya tak pernah sempat menyelesaikan karena entah sesuatu dan lain hal. Hingga kemudian di awal tahun ini saya melanjutkan kembali membacanya. Saya sungguh penasaran dengan  kisah pertukaran peran ini dan yang lebih membuat penasaran lagi karena hingga sudah hampir mencapai lebih dari setengah buku, pertukaran itu bahkan belum dilakukan. Padahal saya berharap lebih banyak dibahas tentang bagaimana kehidupan mereka setelah menjalani pertukaran tersebut. 

Inti dari kisah ini sebenarnya adalah bagaimana kita semestinya mensyukuri kehidupan yang kita jalani. Tak selamanya hal-hal indah yang terlihat di luar sana benar-benar indah. Mungkin saja sih memang itu indah bagi mereka yang memilikinya, namun mungkin juga akan lain ceritanya jika kita yang ada di sana. Seperti yang akhirnya Vicky sadari di akhir cerita. (maaf, sedikit spoiler)


Bahkan sekarang, setelah menyadari apa yang diketahuinya, rumput itu masih saja terlihat sedikit lebih hijau, tapi begitu ia mulai membaca artikel itu, ia menyadari hanya karena rumputnya tampak lebih hijau, dan walaupun halamannya mungkin memang kecil, bunga-bunganya belum lagi mekar, lapangan rumputnya baru saja bersiap-siap memperbarui diri setelah musim kemarau, rumputnya tidak terlalu buruk. (hlm 557)