Halaman

Selasa, 18 Oktober 2016

Master Post Project Battle Challenge

Akhirnya selesai juga Project sebulan kemarin. Benar-benar saya bersyukur dengan adanya project ini. Blog buku yang begitu sering terbengkalai ini, bisa terisi lagi berkat tantangan tersebut. Entah ya, selalu ada yang memecut semangat saya untuk mereview tiap hari yang sebelumnya timbul tenggelam. Apalagi rekan battle saya mba Nurina yang begitu gigih setiap hari melaksanakan tantangan.
Meski sempat bolong beberapa hari, namun lumayanlah. Bisa jadi pemenang ke tiga itu ternyata "sesuatu..."

So, inilah rekapannya ;
1. The Revenant
2. Cintaku di Lembata
3. Daddy Long Legs
4. Finding Dory : sebuah novel
5. Gelombang Kenangan
6. Hercule Poirot and the greenshore folly
7. Kerumunan Terakhir
8. In Between
9. Marriage of convenience
10. Riana : I'm the other women
11. Dengan Hati
12. Negeri Para Roh
13. Puya ke Puya
14. Jake & Melly
15. Evergreen
16. Mawar tak berduri
17. For a better tomorrow
18. A Little princess
19. Pembunuhan ABC
20. Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa
21. Iklan Pembunuhan
22. A Beautiful Mess
23. First Time in Beijing
 24. Pengantin Kecilku

Yapp.. demikian link review saya untuk tantangan ini. Dari tanggal 12 September 2016 hingga ke 12 Oktober 2016. Total ada 31 hari, jadi saya bolong 7 hari (seminggu)...

Terima kasih buat rekan penyemangat saya yang keren abis mba Nurina Kendeng Panali di blog Nurina Mengeja Kata, juga duo host hebat mba Ila Rizky dan mba Esty Sulistiawan. Semoga saya semakin semangat lagi dalam membaca dan mengisi blogg ini. *pecuuut.....



 

Selasa, 11 Oktober 2016

Pengantin Kecilku



Judul      : Pengantin Kecilku

Penulis      : Maria A. Sardjono

Penerbit   : PT Gramedia Pustaka Utama

Cetakan keempat : November 2014

328 hlm

Nunik datang kembali ke kota kecil tempat ia dibesarkan dengan harapan akan dapat melupakan kepahitan yang dialaminya di Jakarta. Di kota itu pulalah ia berharap orang akan dapat memaklumi dan menerima perceraiannya dengan Hardiman yang mengkhianatinya. Dan di kota itu juga ia berharap dimengerti oleh Wawan, teman mainnya, bahkan pelindung dan pengawalnya dulu semasa ia masih kecil.

Baginya, Wawan adalah satu-satunya orang yang teramat dekat dengannya. Demikian juga sebaliknya. Maka tak heran apabila pertemun itu menghangatkan hati keduanya dan menguntai kembali kenangan manis masa kecil mereka dulu.

Tapi keduanya baru tersadar kemudian, bahwa ternyata hubungan mereka yang semula berasal dari persahabatan telah berubah menjadi cinta dewasa yang matang. Sayang, keadaan tak memungkinkan adanya pertautan di antara kedua hati itu. Wawan sudah bertunangan dengan Astri, dan Hardiman, suami Nunik, datang untuk menyatakan keinginannya rujuk kembali. Sementara itu seorang bujangan ganteng yang sedang mencari istri muncul pula di antara mereka dan jatuh hati pada Nunik.



Sabtu, 08 Oktober 2016

First Time In Beijing




Judul                     : First time in Beijing
Penulis                 : Riawani Elyta
Penerbit              : Bukuné
Jakarta, 2013
342 hlm

“Saat pahitnya kenyataan mengitari gadis itu dari segenap arah, dia hanya punya satu pilihan: menjalaninya.”

Langit kota Beijing berpesta, pijar warna kembang api terlontar bergantian ke angkasa. Gemuruh seketika melenyapkan suara-suara yang meriung di segenap kota. Namun, hati gadis itu senyap, bagai butir salju yang musim lalu jatuh di balik jendela.
Di kota ini, kakinya menapak pasti di tangga-tangga Tembok Raksasa yang berkuasa. Ia mulai jatuh cinta pada kota ini, pada aura ganjil gerbang Kota Terlarang yang dahulu dilewati raja-raja. Mungkin pula, ia telah jatuh cinta kepada dia—laki-laki itu—dalam aroma rempah yang menguar dari sup hangat hasil racikan tangannya.
Kemarin, di Tembok Raksasa, ia tergelincir karena kerikil kecil. Kakinya sempat tak setia. Namun, kesetiaan tetap membutuhkan kerikil, bukan? Agar kita tahu apakah satu kerikil saja bisa menghancurkan kesetiaan yang telah dipupuk.
“Mungkin ini salahku, tak mendengar suara hati ini saat berada di dekatmu.”
Lisa menatap dalam mata senja, membayangkan laki-laki itu berada di sana. Menunggunya.
Zhú ni xingfú kuáilé, semoga kamu bahagia, Lisa.