Judul : Matilda
Penulis : Roald Dahl
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketujuh : Agustus 2010
264 hlm
Siapa yang tak ngiler punya anak seperti Matilda, atau paling tidak pengen seperti Matilda.
Matilda, gadis kecil yang sangat keren. Keren dalam tanda kutip tentu saja. Bukan keren seperti yang sering kita tau tentang orang-orang keren yang pastinya secara umum menurut kita keren itu artinya ganteng ataupun cantik, gaya keren, dan lain sebagainya. Tapi bagi penggemar buku, Matilda jelas sosok anak kecil yang super duper keren. Baru berusia 3 tahun, dia sudah pandai membaca. Tak diajaripun, dia bisa belajar sendiri. Mulai dari membaca resep-resep masakan kepunyaan ibunya, hingga akhirnya dia bosan karena tak ada lagi yang bisa di baca, lalu dia ke perpustakaan untuk membaca.
Usia 5 tahun, dia bahkan sudah membaca karya-karya keren para sastrawan dunia sebangsa Rudyard Kipling, Charles Dickens dan lain sebagainya. Duh, Matilda, saya aja yang punya anak hampir seumurmu, malah belum baca sama sekali. Hikss..
Tapi itulah Matilda. Selain gemar membaca, dia juga sangat pandai. Dia bisa berhitung dengan mudahnya, sekali lagi juga tak ada yang mengajarinya.Namun sayang sekali, orangtuanya sangat tidak mendukung Matilda. Dia bahkan hanya dianggap seperti ketombe yang menjengkelkan oleh mereka.Uhh, masa ketombe sih, masih mending kutu.. *eh
Ketika tiba waktunya bersekolah, lagi-lagi Matilda tidak mendapat dukungan. Hanya Miss Honey, gurunya yang terheran-heran melihat kepandaian Matilda. Sementara itu Kepala Sekolah, Sang Trunchbull sama parahnya dengan orangtua Matilda. Bahkan sebenarnya lebih parah lagi...
Duh... *puk-puk Matilda.
Namun Matilda bukanlah anak yang cengeng, dia adalah gadis kecil yang pemberani. Bagaimana Matilda akhirnya berhasil menolong guru kesayangannya Miss Hoppy, serta bahkan menolong dirinya sendiri? Bacalah buku ini, dan pasti kau akan terseret menikmati petualangan dan kecerdikan Matilda.
Begitu selesai membaca buku ini, samar-samar saya mengingat sepertinya pernah mendengar kisah ini. Entah mungkin pernah nonton filmnya, atau malah jangan-jangan saya pernah membaca bukunya waktu kecil dulu. Ah, abaikan itu.. :)
Yang penting adalah membaca buku ini membuat saya beroleh banyak pengetahuan baru dari Matilda. Buku ini sangat baik dibaca oleh anak-anak usia SD ke atas. Namun perlu penjelasan/ pendampingan oleh orangtua/guru, jangan sampai anak-anak jadi berpikiran buruk terhadap guru mereka sendiri dengan melihat contoh Miss Trunchbull yang kejam. Dan lagi karena ada contoh yang kurang baik mengenai keusilan kakak kelas Matilda (Hortensia) yang tak boleh dicontoh oleh anak-anak.
Pesan moral yang ingin disampaikan buku ini jelas adalah bahwa jangan berbuat jahat. Dan lagi, kejahatan tidak akan bertahan lama. Namun kejahatan jangan pula dibalas dengan kejahatan. Akal dan pikiran yang cerdik serta keberanian akan lebih berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar