Judul : Cerita di Balik Noda : 42 Kisah Inspirasi Jiwa
Penulis : Fira Basuki
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan Pertama, Januari 2013
235 hlm
Begitu melihat sampul buku berwarna putih ini, terlebih dengan membaca judul bukunya yakni Buku Cerita di balik Noda, tentunya sudah membuat kita akan membayangkan isi buku ini. Yap... betul sekali, buku ini berisi tentang 38 kisah yang yang di tulis ulang oleh penulis dari kisah kiriman ibu-ibu yang dilombakan dalam sebuah even lomba salah satu bubuk deterjen yang menggunakan quote berani kotor itu baik. Kemudian penulis sendiri menambahkan 4 buah cerita tulisannya sendiri. Sehingga ada 42 buah kisah inspirasi jiwa yang patut untuk di baca.
Karena isinya merupakan kumpulan cerita pendek, jadi agak susah untuk mengulasnya. Takutnya malah menjadi spoiler. Tapi saya ingin membuka beberapa kisah yang cukup menyentuh saya. Seperti judulnya yang mengatakan "Cerita di balik noda", maka buku ini adalah kumpulan kisah tentang noda.
Noda yang di maksud di sini adalah noda secara harafiah. Yah, noda... yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari kemudian di buat menjadi cerita. Di mulai dengan sebuah cerita tentang bos galak yang ternyata menjadi galak karena peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, hingga akhirnya sebuah noda membuatnya tersenyum dan kemudian senyum itu membawa kehangatan sehingga sepertinya tak akan ada lagi kisah bos galak selanjutnya. Sempat membuat saya sedikit terbahak. :)
Secara khusus, ada 2 kisah yang hampir sama dengan yang saya alami sendiri. Yakni kisah kado ulang tahun dan cerita 100 hari menanti. Yang pertama meski sadar ini tidak membawa pesan sama sekali, tapi kisah ulang tahun itu sama persis dengan kehidupan saya. Ulang tahun saya juga selalu terlupakan oleh suami. Tak ada kado sama sekali. Cuma dalam cerita ini saya sempat sebal dengan si Mama yang berdandan heboh hanya untuk menikmati ulang tahunnya sendiri karena merasa tak diperhatikan suami dan anaknya.
Kemudian kisah 100 hari menanti tentang Queensha yang berjuang untuk minum obat selama 100 hari. Setiap minum obat tentu saja bajunya kena noda, nah noda inilah yang menjadi bukti perjuangannya untuk mencapai kesembuhan. Sama seperti si kecil saya yang bukan hanya 100 hari, tapi 6 bulan berturut-turut harus minum obat. Bukan perjuangan mudah untuk meminumkannya apalagi setiap pagi di waktu yang sama. Puji syukur sekarang dia juga sudah lulus melewati masa itu. Sungguh saya bisa membayangkan perjuangan orang tua Queensha dalam meminumkan obat, apalagi Queensha susah minum obatnya.
Kisah-kisah lain juga cukup menarik untuk di baca. Meski ada kisah yang sepertinya berasal dari ide yang sama seperti cerita seprei kotor. Kalau tidak salah ada 3 cerita mengenai seprei/ bedcover kotor. Pengulangan ini cukup membosankan. Juga ada pengulangan beberapa kata meski di cerita berbeda. Kemudian saya juga menemukan sedikit typo namun memang tak terlalu kelihatan. Semoga di cetakan berikutnya dapat diperbaiki. :)
Selanjutnya ada cerita yang agak aneh menurut saya, yakni cerita "Di balik musibah". Karena diceritakan dari sudut pandang seorang anak yang baru berusia 8 tahun dengan adik yang berusia 6,5 tahun. Jadi beda usia mereka adalah 1,5 tahun. Dalam cerita ini membahas bagaimana anak itu cemburu terhadap adiknya sejak adiknya masih bayi. Kalau beda umurnya cuma 1,5 tahun, bagaimana mungkin anak berumur 2 tahun lebih bisa cemburu pada seorang bayi yang mendapat baju-baju baru? Maafkan, saya memang sedikit ngeyel untuk memperhatikan detail kecil seperti itu.
Lalu ada pula kisah ajaib tentang anak umur 3 tahun yang sudah bisa menulis. Hebat juga yah...
Kisah terakhir di tutup dengan manis tentang bagaimana menjadi teman sejati. Memang kadang sebagai orang tua sebaiknya kita belajar dari seorang anak kecil untuk mengerti arti persahabatan, dan juga belajar menghargai kelebihan maupun kekurangan orang lain.
Tentu cukup menakjubkan bagaimana sebuah noda bisa membawa puluhan kisah berbeda. Noda yang bagi kita tentu saja menjengkelkan malah menjadi ajang kreativitas bagi anak-anak dengan caranya masing-masing. Pun juga dari para ibu yang menulis kisah ini. Jadi pesan dari buku ini tentu saja adalah jangan pernah khawatir dan cemas jika si kecil berkotor ria. Karena noda bukan cuma menghasilkan sesuatu yang jelek, namun ternyata dari noda bisa muncul ide-ide menarik yang tak terbayangkan sebelumnya bagi kita. Hmmmm... mungkin quote yang saya sebutkan di atas memang patut kita renungkan.
Berani kotor itu baik.
Catatan : Review ini diikutsertakan dalam Kontes Ngeblog Review Buku “Cerita Di Balik Noda” 15 Maret 2013 – 10 April 2013, yang diadakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) bekerjasama dengan Rinso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar