Judul : For a Better Tomorrow
Penulis : Rini Zabiruddin
Penerbit : PT
Gramedia Pustaka Utama
Seri Amore
Jakarta, 2015
256 hlm
“Tetaplah berada di dekatku. Aku
tidak akan membiarkan mereka menyakitiimu.”
Ellis belum bisa menyalahkan diri
sendiri atas kematian suaminya. Dia memutuskan untuk hidup menyepi dan memnjadi
seorang herbalis seperti yang dilakukan neneknya.
Pertemuannya dengan Bima telah
mencairkan hatinya yang dingin. Tetapi, Bima datang dengan membawa masalah besar
baginya. Mereka harus berjuang bertahan hidup sambil melepaskan setiap luka di
hati.
Saat mereka berdiri di sisi jalan
yang berbeda, sekali lagi Ellias harus memilih, hidup seperti apakah yang ingin
ia jalani? Atau… bisakah Bima meninggalkan segalanya demi Ellis?
Bima berjalan terseok-seok
menyusuri hutan dalam rangka pelariannya dari penjara. Dia dituduh melakukan
kejahatan membunuh istrinya sendiri padahal dia sendiri sebenarnya adalah
korban. Semua itu karena sebuah flashdisk yang diberikan kepadanya untuk
diamankan yang ternyata berisi rekaman kejahatan beberapa jendral besar. Untuk membalas
dendam, dengan bantuan seorang rekannya dalam penjara, akhirnya dia berhasil
lolos meski untuk itu dia mesti menyusuri pekat dan lebatnya hutan hingga
akhirnya dia menemukan rumah Ellis yang berada di pinggiran hutan.
Ellis yang tinggal seorang diri,
menyepi dari kehidupan kota, memilih untuk melanjutkan usaha neneknya sebagai
seorang tabib herbal untuk penduduk desa setempat. Tak mudah sebenarnya bagi
dia untuk hidup sendiri saja, untunglah ada adik serta ipar dan keponakannya
yang kerap mengunjungi dan bahkan adiknya menyarankan untuk menyewa seorang
bodyguard bagi Ellis demi menjaganya.
Bima yang dalam pelarian, bertemu
Ellis si penyendiri. Karena tak tahu latar belakang Bima, Ellis menampungnya
sementara untuk tinggal di gudang miliknya dan menjadikan dia pegawainya. Bima
membantu memperbaiki segala kerusakan-kerusakan di tempat Ellis semisal pagar, plafon
dan sebagainya. Bima juga menolong Ellis untuk mengumpulkan tanaman-tanaman
obat yang diperlukan Ellis dalam membuat herbal untuk keperluan pengobatan
pasiennya. Tanpa disadari secara perlahan kedekatan mereka menumbuhkan
benih-benih cinta di antara mereka. Sayangnya Bima yang terus diburu oleh
musuh-musuhnya, akhirnya dia ditemukan di tempat Ellis. Berhasilkah mereka
melewati rintangan demi rintangan tersebut? Dan bahkan setelah itu, ternyata
ada perbedaan di antara mereka yang harus dijembatani. Bisakah mereka
melaluinya? Dapatkan mereka mendapatkan lagi kebahagiaan mereka masing-masing
di masa berikutnya?
Kisah Bima dan Ellis ini,
sepintas mirip dengan cerita-cerita novel suspense
romance ala Sandra Brown. Namun ini
adalah versi Indonesia. Kisah romantisnya dapat, petualangannya juga lumayan
meski tak begitu seru. Alurnya cukup pas, tak begitu cepat dan juga tak lambat.
Kedekatan Bima dan Ellis yang terbangun secara perlahan cukup membuat penasaran
dan seperti ingin menyoraki mereka berdua agar saling menyadari perasaan
masing-masing.
Hanya saja di sini, saya cukup
heran dengan Ellis yang dengan begitu mudah memercayai orang asing yang masuk
ke tanahnya. Bagaimana seandainya Bima adalah orang jahat? Untunglah Ellis
senantiasa punya pikiran yang positif dan hal tersebut tak melukai dirinya. Lalu
Bima sendiri yang tak punya pilihan lain bertahan di tempat Ellis tanpa
memiliki rencana bagaimana caranya agar bisa kembali ke kota untuk
menyelesaikan urusannya dengan musuh-musuhnya tersebut. Seharusnya dia tak
boleh berlama-lama di situ sedangkan dia sendiri tahu dia masih diburu dan hal
tersebut tentu saja membahayakan bagi Ellis yang tak tahu apa-apa.
Overall, novel ini cukup lumayan
bagi pecinta suspense romance karena member gambaran baru dengan latar
Indonesia. Novel ini tak kalah seru untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar