Halaman

Jumat, 07 Oktober 2016

A Beautiful Mess





Judul                     : A Beautiful Mess
Penulis                 : Rosi L. Simamora
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2015
336 hlm


Sebuah rahasia kelam memaksa Freya, gadis manja dan “high maintenance”, meminta bantuan ayahnya, lalu dengan terpaksa menerima nasib menyingkir ke pulau terpencil.

Di sana ia harus bekerja, sesuatu yang tidak pernah dilakukan Freya seumur hidupnya. Dan siapa lagi yang mengawasi Freya kalau bukan Lian, pria tampan yang sepertinya membenci Freya sejak awal?
Namun Lian juga menyimpan rahasia. Dan diam-diam, ia menyadari sesuatu telah tumbuh. Cintakah? Tidak. Tidak. Jangan cinta!

Dan benarkan Freya telah berhasil meninggalkan masa lalunya? Ataukah … hantu masa lalu yang kelam namun teramat memikat itu akhirnya mengejar Freya hingga ke ujung dunia, dan ia selamanya takkan pernah lepas darinya? Takluk kembali pada satu-satunya laki-laki yang membuatnya begitu hidup dan sekaligus mati?

Kisah ini bercerita tentang cinta. Dan nafsu. Tentang jatuh. Dan bangkit. Tentang luka dan rasa takut. Dan bagaimana menaklukkannya.

 

Freyanka Alyra, gadis kaya yang tak tahu bagaimana rasanya bekerja, bisa dibilang agak nakal dan kabur dari kehidupan ayahnya. Meski begitu, dia tetap tak kekurangan uang karena ada yang membiayai setiap pengeluarannya. Namun akhirnya dia harus berpisah dengan orang tersebut sehingga dia kembali ke ayahnya seperti kisah seorang anak bungsu yang hilang dan kembali dalam Alkitab. Jangan kira ayahnya akan menyambutnya dengan sebuah pesta meriah seperti dalam kisah tersebut. Yang ada, dia harus membuat perjanjian dengan ayahnya. Ayahnya akan melunasi utang-utangnya, dan Freya yang membutuhkan persembunyian dikirim ke ujung timur Indonesia untuk bekerja mengurusi usaha patung-patung ayahnya.
Tentu tak mudah bagi gadis sekelas Freya untuk masuk dalam lingkungan baru, apalagi dengan adanya Lian yang dikiranya bisa dengan mudah dipikatnya. Liam ternyata pria dingin, terlihat seperti robot yang seakan tak terpengaruh dengan kecantikan Freya. Freya yang biasanya dengan mudah menaklukkan pria yang diinginkannya tak bisa mempengaruhi Liam sama sekali. Yang ada malahan sepupunya yang satu lagi, Patra yang mengejar Freya, mengira dirinya adalah pria masa lalu Freya  yang tak bisa dilupakan.

Sayang sekali Freya masih terikat dengan masa lalunya itu. Dia sangat sulit untuk keluar dari kungkungan sang masa lalu. Sementara itu, dia juga tak kunjung melaksanakan amanah ayahnya untuk bekerja. Lian sendiri antara benci dan gemas menyaksikan kelakuan Freya. Tak banyak interaksi antara mereka berdua sebenarnya. Padahal sudah jelas, Lian suka Freya dan tak bisa dipungkiri Freya juga tertarik pada pria dingin bak robot yang disebutnya dewa seks itu.

Untunglah kedatangan ayah Freya mulai menyadarkan gadis itu. Dia seakan diberi kesempatan kedua dengan bantuan Lian yang menyelamatkannya. Freya pun mulai menekuni pekerjaannya, berinteraksi dengan masyarakat lokal yang pada mulanya ditakutinya. Sayangnya di sini tak disebutkan dengan jelas lokasi keberadaan mereka itu. Hanya disebutkan di ujung timur Indonesia, jadi jelas di Papua dengan tempat yang tak menjejak tanah, yang kemungkinan ada di Kabupaten Agats. Membaca novel ini saya langsung teringat novel Rosi lainnya yakni “Negeri Para Roh” yang baru beberapa minggu lalu saya baca. Tentulah ini mengambil setting lokasi yang sama. Sayang tak banyak dieksplor tentang keindahan alam lokasi tersebut. Padahal disebutkan bahwa Liam mengelola resort milik ayah Freya di sana. Yang ada malahan saya membayangkan indahnya Raja Ampat yang tentu saja jauh dari tempat tersebut. 

membayangkan resortnya seperti ini... :)


Novel bertajuk dewasa ini memang lebih menceritakan tentang bagaimana menghadapi momok hantu masa lalu. Tentang kesepian menyiksa dan usaha untuk keluar dari kubangan yang masih saja mampu mengisap kebahagiaan.  Tentang bagaimana kita bisa bisa menghilangkan masa lalu dan kesedihan berkepanjangan itu dari pikiran  dan dengan tegas menyatakan say good bye. Kesalahan masa lalu biarlah terlupakan dan menjadi pembelajaran untuk masa yang akan datang. Selain itu kita diajari untuk bagaimana lebih mengucap syukur dan memaknai hidup dengan melihat masih ada banyak yang lebih menderita dari kita.

A beautiful mess with a horrible little secret.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar