Halaman

Minggu, 02 Oktober 2016

A Little Princess




Judul                     : A Little Princess
Penulis                 : Frances Hodgson Burnett
Penerjemah       : Teguh Hari
Penerbit              : Atria
Cetakan I, Januari 2015
336 hlm

Sara Crewe dikirim dari India untuk bersekolah di Sekolah Asrama Nona Minchin di London. Ayahnya, Kapten Crewe luar biasa kaya dan membelikan Sara gaun-gaun yang indah serta meminta agar anaknya diberi fasilitas mewah di sekolah  itu.

Meski selalu dimanja dan bergelimang harta, Sara adalah anak yang cerdas, sopan, dan murah hati. Beberapa siswa yang lebih tua cemburu pada keberuntungan Sara dan mengejek dengan memberinya julukan “Putri Sara” mengacu pada kekayaan dan sikapnya yang sempurna. Tetapi dia justru menjadikan hal itu sebagai pengingat untuk bermurah hati kepada orang lain.

Kemudian, Kapten Crewe meninggal dan kekayaannya habis. Keadaan berbalik 180 derajat bagi Sara. Tetapi karakternya yang kuat membuatnya mampu bertahan mengahdapi kemiskinan yang tiba-tiba dan penghinaan dari teman-temannya.


Sara Crewe baru berumur tujuh tahun saat dia harus menempuh perjalanan jauh dari India untuk bersekolah di London, Inggris. Ibunya meninggal dunia saaat melahirkannya, jadi dia tak terlalu mengenalnya. Jadi seluruh dunianya hanya berpusat pada ayahnya. Sungguh sedih harus berpisah dengan ayahnya, namun dengan kedewasaan anak berumur tujuh tahun, dia rela melakukannya untuk ayahnya. Karena kaya, dia diberi fasilitas kamar utama dan pelayanan mewah di sekolah tersebut. Sara sendiri meski kaya, dia tak pernah sombong dan menjadikan kekayaannya sebagai sesuatu yang harus dibangga-banggakan. Malahan dia adalah anak yang cerdas, berperilaku baik, ramah dan murah hati terhadap teman-temannya. Salah satu kemampuannya yang paling disukai teman-temannya adalah kemampuannya bercerita. Hal inilah yang membuat banyak anak menjadi pengikutnya. Kemampuan inilah yang membuat banyak gadis kecil lain cemburu dan iri tetapi juga kagum dalam waktu bersamaan.
Ketika akhirnya sesuatu yang buruk terjadi, dan Sara jatuh miskin, dia tidak segera terpuruk dan menyesali hidupnya. Dengan kuat dia menghadapi semua itu.

                Jika saja dia menangis, terisak, dan tampak ketakutan, Miss Minchin mungkin akan sedikit lebih bersabar kepadanya. Miss Minchin adalah seorang perempuan yang suka menguasai dan menikmati kekuasaannya, jadi saat dia melihat wajah kecil Sara yang pucat dan tabah serta mendengar suara kecilnya yang tegar, dia agak merasa kekuasaannya tidak begitu bermakna. (hlm. 115)

Menjadi miskin tidaklah mengubah kelakuan Sara. Padahal jika dipikir, biasanya seseorang yang sudah terbiasa kaya dan lalu jatuh miskin akan terus-menerus menyesali nasibnya dan bahkan banyak yang stress lalu bunuh diri. Namun Sara tidaklah demikian. Meski dipekerjakan oleh Miss Minchin dengan semena-mena, dia tetap baik dan membantu mengajar kelas bahasa Prancis untuk anak-anak yang lebih kecil . kebaikan hati Sara teruji ketika dia menemukan uang empat penny di selokan. Dia membeli enam buah roti, namun ketika ada seorang pengemis kecil yang terlihat lebih lapar darinya, dia merelakan 5 buah roti miliknya pada anak itu dan mencukupkan dirinya dengan sebuah roti saja. Sungguh perbuatan yang sangat terpuji.

Dan kebaikan senantiasa akan membuahkan kebaikan. Sara Crewe yang tak punya apa-apa namun dengan kebaikan hatinya, itu adalah harta terbesarnya. Lalu ketika dia benar-benar kelaparan dan kedinginan dalam kamarnya di loteng yang gelap, saat terbangun keesokan harinya, dia menemukan keajaiban yang dipikirnya hanyalah mimpi.


Inilah yang dia lihat. Di garangan, ada api yang berpijar dan menyala terang; di atas rak yang terpasang di dekat garangan itu ada ceret kecil yang mendesis; di atas lantai telah tergelar karpet tebal serta hangat berwarna merah tua; di depan perapian ada kursi lipat yang sudah terpasang dengan bantal kecil di atasnya; di sebelah kursi itu ada meja lipat kecil, yang juga sudah terpasang…. (hlm. 266)

Serta masih banyak keajaiban lainnya yang dia temukan. Benarkah semuanya itu muncul secara ajaib? Lalu siapa yang meletakkan semua itu? Bagaimana kisah Sara selanjutnya. Semua itu dapat ditemukan dalam novel yang sangat menarik ini. Kisah klasik yang senantiasa mengajarkan kita untuk menebarkan kebaikan dimanapun dalam kondisi apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar