Halaman

Selasa, 05 Juni 2012

# 10 Kota Kecil di Padang Rumput

Judul asli : Little Town on the Prairie
Pengarang : Laura Ingalls Wilder
Penerbit : PT BPK Gunung Mulia
Cetakan ke - 8 tahun 2006
297 halaman

Musim dingin yang panjang telah lewat. Kini sudah memasuki musim semi, dan Laura telah berusia 15 tahun. Pa menawarkan pada Laura untuk bekerja di kota. Mungkin dengan bekerja Laura dapat membantu perekonomian keluarga mereka.
Pada suatu hari yang cerah Laura & Mary berjalan-jalan di padang rumput, sementara Pa sedang menanam jagung. Mereka berbincang dari hati ke hati layaknya saudara. Dulu, Mary selalu kelihatan lebih besar. Namun kini karena usia mereka semakin besar, mereka berdua kelihatannya sama saja. Laura sempat mencetuskan pada Mary bahwa dulu dia begitu kesal karena Mary selalu tampil sebagai anak yang paling baik, bahkan Laura bilang kadang2 dia ingin menampar Mary.. hehehe.. Untunglah dengan tulusnya, Laura mengatakan bahwa sekarang dia tidak pernah berfikir melakukan itu lagi. Meski Mary dengan rendah hati mengakui bahwa kadang-kadang dia merasa sombong karena selalu berusaha jadi anak yang baik namun Laura tidak mempercayainya karena dia tahu Mary benar-benar seorang anak yang baik.
" Sesungguhnya kita semua ini berhati jahat, dan cenderung untuk berbuat dosa. Sepasti asap mengepul ke atas."  (hal. 12)
kata Mary..
Semua orang tahu bahwa Tuhan sangat baik namun bagi Laura, agaknya hanya Mary-lah yang paling yakin tentang hal itu.

Sambil bekerja di ladang, Pa juga melanjutkan pembangunan rumah mereka, dari sebuah pondok mereka membuatnya menjadi benar-benar seperti sebuah rumah yang layak. Laura membantu Pa menegakkan kayu-kayu, sementara Carrie & Grace juga Ma menonton sambil membantu memungutkan paku-paku yang jatuh. Hingga akhirnya rumah mereka benar-benar selesai dan mereka kembali mendandani rumah itu.
Oh ya, Pa memiliki lagu untuk menanam di ladang yang dengan mudah dihafalkan Grace, ketika dia bertanya pada Pa mengapa harus menanam 4 biji tiap lubang.
Satu untuk burung hitam
Satu untuk  gagak
Dua  butir tinggal
untuk tumbuh membesar

Sayang sekali karena tikus tanah, Pa harus menanam ulang lagi. Sehingga Ma berfikir seandainya mereka punya seekor kucing. Dan suatu kali saat Pa pulang dari kota, dia membawa seekor anak kucing yang di beri nama Kitty.
Musim semi itu benar-benar membahagiakan.

Di kota sendiri, pembangunan semakin pesat. Pendatang bermunculan membangun rumah-rumah untuk tempat tinggal mereka.  Maka dimulailah hari-hari ketika Laura bekerja di kota. Setiap pagi dia ke kota membantu Ny. White mertua Pak Clancy untuk menjahit. Laura bekerja selama 6 minggu dan dia mendapat upah 9 dollar. Dari tempatnya bekerja dia dapat menyaksikan berbagai kejadian di luar tempat dia menjahit itu.

Pada hari peringatan kemerdekaan Amerika 4 Juli, Pa mengajak Laura dan Carrie ke kota menyaksikan perayaan tersebut. Sungguh meriah... dengan bunyi petasan, minum limun bersama dari dalam sebuah tong, juga menyaksikan perlombaan kereta. Di saat itu Laura begitu terpesona dengan kereta bugi milik Amanzo Wilder. Pa mengatakan bahwa kuda Almanzo yang tangguh itu Prince dan Lady adalah kuda yang sangat kuat. Prince-lah yang di ajak Almanzo membantu membawa gerobak berisi gandum saat musim dingin lalu.
Pa juga menagatakan bahwa kemungkinan saudara perempuan Almanzo akan menjadi guru mereka, sehingga Laura berfikir, dia akan belajar keras supaya guru itu nanti menyukainya dan mengajaknya menaiki kereta bugi itu suatu kali. Tak pernah dibayangkannya bahwa kelak, si pemilik kereta bugi itu sendiri yang akan mengajaknya nanti berjalan-jalan dengan kereta bugi.
Di pertanian mereka selalu saja ada masalah.. Burung2 hitam menyerang jagung sehingga Pa terpaksa menembak mereka dan Ma memasaknya jadi pastel burung hitam. Selalu ada keuntungan di tengah kerugian.

Tiba saatnya Mary meninggalkan mereka untuk pergi bersekolah ke sekolah khusus orang buta. Pa dan Ma mengantarnya, sementara Laura dan kedua adiknya di tinggal di rumah. Mereka membersihkan rumah, mencuci seprei, dan menjemur kasur. Sayang sekali hujan turun membuat mereka susah..
Untunglah Pa & Ma segera pulang..

Kadang-kadang mereka menjadi sedih melihat kamar yang kosong tanpa Mary, namun Laura sadar Mary sedang belajar di Perguruan Tinggi di Iowa, dan itu bagus baginya.

Musim dingin kembali menjelang. Pa mengatakan bahwa sekali lagi mereka harus pindah ke kota karena mereka belum siap menghadapi musim dingin ini. Laura & Carrie kembali bersekolah, di ajar oleh Nona Wilder. Sayang sekali Nona Wilder tidak sebaik yang mereka kira. Dia jahat terhadap Carrie dan malahan Nellie Oleson musuh Laura dari Sungai Plum dulu selalu mencari muka pada Nona Wilder. Karena berbagai masalah yang ditimbulkannya itu, dia pun di ganti oleh guru lain. Nellie Oleson masih tetap sombong, dia juga tinggal di tanah pertanian.. sehingga Laura berfikir sekarang Nellie yang menjadi gadis desa, sedangkan dia adalah gadis kota karena dia tinggal di kota.
Selama di kota mereka menghadiri malam kesenian, juga kadang-kadang pertemuan2.. Sungguh menyenangkan kehidupan di kota kecil itu. Dan akhirnya cita-cita Laura untuk menaiki kereta bugi Almanzo pun tercapai ketika suatu hari Almanzo sendiri yang mengajaknya naik kereta itu. Juga almanzo memberinya sebuah kartu nama miliknya dan menjelaskan arti namanya bagi Laura.
Wahhh... sepertinya Almanzo juga mulai naksir sama Laura... suitt..suittt...

Mengakhiri buku ini,  dikisahkan Laura berhasil lulus ujian Guru, padahal umurnya masih kurang 2 bulan. Dia akan mengajar di sekolah di tempat Pak Brewster.Wahh,, saya ikut bersorak untuk Laura..

Oh ya, Buku ini pertama kali di terbitkan tahun 1941. Kisah ini terjadi sekitar musim semi 1881 sampai 24 Desember 1882. Mary sendiri terdaftar di sekolah orang buta di Vinton , Iowa pada 23 November 1881.
Karakter Nellie Oleson sendiri yang kembali muncul ternyata adalah fiksi belaka. Laura tidak pernah lagi bertemu Nellie sejak pergi dari Sungai Plum. Karakter Nellie dimunculkan karena berdasarkan kisah nyata hidup Laura bahwa dia memiliki saingan di sekolah yang bernama Genevieve Masters.

 kota DeSmet, Dakota 


gambaran Laura & Almanzo menaiki kereta bugi yang di tarik oleh si kuda gagah Prince & Lady








Tidak ada komentar:

Posting Komentar