Halaman

Rabu, 29 Mei 2013

Potret dalam Kematian

Judul asli : Potrait in death
Penulis : J. D. Robb
Alih Bahasa : Farah Astrid Effendi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, November 2012
584 hlm

Cahaya tubuh ada di mata.
-Perjanjian Baru

Di musim panas tahun 2059 itu, Letnan Eve Dallas kembali dihadapkan pada sebuah kasus baru. Seorang gadis ditemukan tewas dalam sebuah bak sampah, namun sebelumnya foto-foto gadis itu dikirimkan oleh seseorang kepada Nadine Furst sang reporter. Beberapa dari foto itu adalah gambar si gadis yang di ambil secara diam-diam, namun yang agak menakjubkan adalah ada pula foto gadis tersebut dalam keadaan sudah meninggal.
Si pembunuh yang memburu korban lewat lensa kameranya mengirimkan pesan di foto tersebut.
DIA ADALAH YANG PERTAMA, DAN CAHAYANYA SANGAT MURNI. CAHAYA ITU AKAN BERSINAR SELAMANYA. CAHAYA ITU HIDUP DALAM DIRIKU SEKARANG.....
Korban berikutnya mulai berjatuhan membuat Dallas harus bekerja keras memecahkan misteri tersebut. Sementara itu dia bahkan tidak bisa meminta bantuan dari Roarke seperti biasanya karena Roarke sendiri sedang menghadapi sebuah masalah pribadi yang tak ingin dibaginya. Belum lagi persoalan Summerset yang mengalami kecelakaan kecil saat tersandung oleh si kucing Galahad.
Semua korban merupakan gadis dan pria muda yang masih "murni" menurut si pembunuh. Dia membunuh korban-korbannya itu dengan alasan ingin mengambil cahaya murni dan kuat yang dimiliki para korban. Melepaskan cahaya-cahaya itu dan menyimpannya dalam dirinya sehingga cahaya itu terus abadi, tapi harus membuang cangkang tempat cahaya itu berada.
Penyelidikan membawa Dallas dan rekan-rekannya ke kampus dan juga ke sebuah kelab data di kampus yang sering dikunjungi oleh para mahasiswa. Selain itu mereka juga mencurigai seorang dosen pencitraan Profesor Browning serta seorang fotografer profesional bernama Hasting, namun tak ada cukup bukti yang menunjukkan keterlibatan orang-orang tersebut. Dallas terus berusaha, meski persoalan dengan Roarke sangat mengganggunya.
Hubungan Eve Dallas dan Roarke sempat merenggang yang membuat Eve bertanya-tanya apa kesalahannya. Dia mencoba meminta nasihat dari sahabat-sahabatnya yang sudah menikah. Dan satu kalimat favorit saya yang terletak di pembatas buku yakni :
Kau bagian hidupku, bahkan pada bagian-bagian saat aku tidak ingin kau terlibat.
 -Lt. Eve Dallas-

Buku ini merupakan buku ke-16 dalam seri Dalam Kematianoleh Nora Roberts yang menggunakan nama pena J. D. Robb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar