Halaman

Senin, 27 Januari 2014

Firebelly



Judul : Firebelly
           Novel Perjalanan Menuju Inti Pemikiran
Penulis : J. C. Michaels
Penerbit : PT Serambi
Cetakan I, September 2010
323 hlm


"..... kadang kehidupan kita dibelokkan oleh sesuatu yang begitu sederhana dan tidak penting seperti seekor katak buntung ... "

Awal melihat buku ini, dari sampulnya saya sempat merasa geli begitu melihat gambar kataknya, mengira ini adalah bacaan yang ringan, mungkin saja sebuah dongeng tentang katak. Tapi begitu mendekat dan membaca kalimat di bawah judulnya seperti di atas, maka pikiran saya langsung berbelok. Oleh karena itu, akhirnya buku ini terus saja tertunda untuk dibaca. Hingga akhirnya ketika sedang banyak waktu libur di bulan ini, saya mencoba untuk melanjutkan membacanya. Beberapa bulan yang lalu saya memang hanya sempat mebaca pengantarnya. Di bagian depan, kita di beri tiga macam pengantar; pengantar anak-anak, pengantar remaja, dan pengantar dewasa. Tentu saja saya membaca ketiganya. :)

Kehidupan memiliki banyak tepi yang kasar: tepi yang membawa kita mendekat seperti tebing di atas ngarai yang menarik, tepi yang mendorong kita menjauhi tutup bergerigi dari kaleng logam yang terbuka. (hlm.35)
Selanjutnya, dimulailah kisah tentang Firebelly. Dia adalah seekor katak kecil dengan perut berwarna merah api. Namun sayang sekali, dia hanya memiliki 2 kaki. Buntung di depan, dan buntung di belakang. Bagian ketika dia menceritakan kondisinya ini sempat membuat saya terbahak. :D... Bukan.. bukan... bukan saya menertawai kondisinya itu. Tentu saja tak baik bila menertawakan kondisi cacat seseorang, ataupun meski itu hanyalah seekor katak. Tapi caranya bercerita sungguh lucu. Pada bagian ini akhirnya dia mampu membuat saya tidak ikut-ikutan sedih, meski saya tetap saja prihatin. Tapi itulah Firebelly.

Kamu pikir ini lucu? Bagus. Aku suka bercanda karena jika aku tidak menertawakan diri sendiri, aku menangis. (hlm. 41)
Tinggal di dalam wadah di sebuah toko hewan, Firebelly dan kawan-kawannya menanti saat-saat di mana orang-orang mendekati wadah begitu dekat dengan membuka dan menutup mulut mereka, dan kemudian bunyi tuk-tuk yang berarti mereka mengetuk-ngetuk dinding wadah tersebut mengakibatkan kerikil beterbangan mengenai para katak, dan bahkan kemudian saat-saat ketika mereka akhirnya di ciduk dengan sebuah jaring kemudian di bawa entah ke mana. Hal yang awalnya menakutkan bagi Firebelly, namun berkat pertemanannya dengan seekor katak tua membuat dia akhirnya mendapatkan keberaniannya untuk kemudian melompat ke dalam jaring. Meski itu berarti dia akan pergi ke sebuah dunia yang baru, yang tentu saja sangat asing baginya, namun dengan membawa mimpi serta rasa ingin tahu tentang dunia liar yang diketahuinya dari sang katak tua.

Kehidupan Firebelly akhirnya di mulai, dengan nama baru  MP alias si Missing Pieces. Ini adalah hari yang sarat petualangan mendebarkan, sukacita yang meluap-luap, dan penemuan luar biasa - dari ketakutan dan kesedihan berubah menjadi kegembiraan , tawa, dan limpahan keceriaan. (hlm. 109)

Membaca kisah Firebelly ini yang awalnya saya pikir merupakan bacaan berat ternyata sangat jauh dari perkiraan saya semula. Firebelly dengan caranya sendiri mampu membuka pikiran saya tentang bagaimana kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan berat dalam hidup. Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari dalamnya, dan bahkan banyak pula quote-qoute menarik yang bisa kita temukan.

Aku hanya mengambil pilihan, untuk meloncat pada sesuatu yang lebih besar daripada diriku sendiri, dan untuk sekali saja seumur hidupku, tidak ingin melihat ke belakang. (hlm. 306)



Submitted for : Baca Bareng BBI - Jan 2014 Thema Fabel









8 komentar:

  1. Wah, sepertinya menarik, nih!
    Kurang lebih mirip sama buku yang saya baca, The Tale of Despereaux, kelihatan sederhana tapi maknanya sangat dalam.
    Salam kenal ^^

    BalasHapus
  2. Belajar memilih pilihan yang sulit diputuskan dari Firebelly ini :)

    BalasHapus
  3. iyaaa dari judulnya keliatan serius banget, ternyata isinya malah nyenengin ya :)

    BalasHapus
  4. Wah, aku baru tahu buku ini. Jarang lihat di obralan *eh

    BalasHapus
  5. Liat buku ini ingat ma orde buntelan. Sampai sekarang blom punya kesempatan baca buku ini :'(

    BalasHapus
  6. hiyaaa masih di timbunan buku ini :D tapi awalnya tertarik ama buku ini juga gara2 sampulnya yang gambar kodok, lucu. kalo udah cerita fabel, pasti deh langsung suka. semoga pas baca nanti sesuai dengan ekspektasi saya

    BalasHapus
  7. aku juga udah baca dan pernah posting review ini, banyak filosofi hidup yang dapat kita ambil dari buku ini ;)

    @lucktygs
    http://luckty.wordpress.com/2014/01/30/review-the-frog-princess/

    BalasHapus
  8. Aku suka reviewnya, aku vote ya... Salam kenal
    Siti Hamidah
    http://jasminehamd.blogspot.com/2014/01/petualangan-dahsyat-hermux-tantamoq-2.html

    BalasHapus