Fat Tuesday
(Menjelang Tengah Malam)
Penulis : Sandra Brown
Alih Bahasa : Rina Buntaran
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Jakarta, Januari 2000
576 hlm
Burke
Basile, seorang polisi dari Divisi Narkotik dan Susila Kepolisian New Orleans
(KNO) merasa kesal bukan kepalang ketika akhirnya juri pengadilan memutuskan
bahwa Wayne Bardo, seorang penjahat yang ditangkapnya dinyatakan tidak bersalah
dalam kasus kematian Kevin Stuart. Bebasnya Bardo tidak lepas dari campur tangan
Pinkie Duvall si pengacara sekaligus sebenarnya adalah bos dari Bardo terutama
dalam hal bisnis ilegalnya. Sayangnya Duvall sendiri tak pernah tersentuh oleh
hukum saking pandainya dia dalam melakukan bisnis ilegalnya tersebut.
Stuart
sendiri terbunuh dalam peristiwa penggeberekan obat bius yang gagal. Stuart
adalah rekan sekaligus sahabat dekat Basile. Merasa tertekan akibat peristiwa
tersebut, belum lagi dipicu oleh keretakan rumah tangganya, Basile mencoba
bunuh diri. Tapi sebelum menarik picu pistolnya, dia menyadari ada yang lebih
patut menderita dibanding dirinya. Basile pun merencanakan pembalasan terhadap
Duvall setelah sebelumnya meletakkan lencananya.
Memulai
rencananya, Basile menghubungi Ruby Bouchereaux, pemilik sebuah rumah bordil.
Dari Rubylah Basile akhirnya mengetahui kelemahan Duvall yakni tentang istrinya
yang cantik, Remy Duvall. Remy adalah milik Duvall yang sangat berharga.
Diperlakukan bak anggrek piaraannya yang disimpan dalam rumah kaca, Remypun
tinggal dalam rumah Duvall yang indah dengan penjagaan ketat pengawal, bahkan kemanapun
dia pergi tak pernah lepas dari
penjagaan sang pengawal.
Seperti
novel suspense Sandra Brown pada umumnya, kisah ini juga diselipi dengan bumbu
asmara, perihal ketertarikan Basile terhadap istri sang pengacara. Terutama
ketika dia akhirnya berhasil menculik sang istri dan mengenal dia lebih jauh.
Sementara itu sang pengacara tentu saja tak mau dikalahkan begitu saja.
Tidak ada yang bisa mengambil milik Pinkie Duvall begitu saja. Dan bajingan itu telah mengambil miliknya yang paling berharga. Jika ia menyentuh Remy... Jika ia berani menyentuhnya bahkan hanya dengan satu jari... Pinkie dengan nikmat membayangkan membunuh pria tak bernama itu dengan tangan kosong. (hlm. 257)
Petualangan
Basile dalam menculik Remy dengan bantuan seorang pria muda yang homo cukup
menegangkan. Sayangnya kisahnya terasa agak lambat dan sepertinya diakhiri
dengan terburu-buru. Beberapa kejutan yang muncul di akhir cerita jadi terasa
janggal. Mungkin dikarenakan mengejar klimaks cerita yang berakhir saat malam Fat Tuesday.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar