The Golden Goose (Si
Angsa Emas)
Penulis : Dick King Smith
Penerjemah : Rika Fitrianti
Penyunting : Tyas AG
ISBN : 979-1113-20-3
Penerbit : Maroon Books
Cetakan I, September 2008
Copyright 2003 by Fox Busters Ltd.
111 hlm
Ada seorang petani
yang sangat miskin, namanya Bapak Petani Skint. Istrinya bernama Janet ,dan
mereka mempunyai dua anak kecil bernama Jill dan Jack. Karena miskinnya, mereka
harus menjual semua yang ada di ladang
serta hewan ternak mereka. Dia jadi sangat sedih, karena sudah tidak punya uang
dan makanan lagi. Cuma tersisa sepasang angsa yang di beri nama Misery dan
Sorrow. Karena tidak ada makanan lagi maka Bapak Skint mau memotong Misery.
Bapak Skint lalu pergi ke kandang. Dia melihat Sorrow dan telur-telurnya. Di
hitung satu-satu, Satu…Dua… Tiga.. Empat. Eh, tapi ternyata ada satu lagi, jadi
ada lima telur. Telur yang satu itu warnanya emas. Cantik sekali. Bapak Skint
tidak jadi memotong Misery. Besoknya, dia pergi ke kandang lagi. Tapi lihat…
telur-telur sudah menetas menjadi lima ekor angsa yang cantik-cantik. Empat
anak angsa warna kuning, dan satunya warna emas.
Bapak Skint senang
sekali, dia memegang angsa-angsa itu, dan saat dia membelai si angsa emas,
hatinya menjadi bahagia. Si angsa
emaspun di beri nama Joy. Istri dan anak-anaknya juga di suruh membelai si
angsa, dan mereka semua menjadi bahagia berkat si angsa emas…
Cerita di atas merupakan cerita versi saya saat mendongeng
ke putri kecil saya. Dan dia terus saja
menodong saya untuk terus menceritakan tentang si angsa emas.
Kisah sebenarnya memang hampir sama seperti yang saya
ceritakan padanya di atas. Namun masih ada lanjutannya. Itu hanya kisah
pembuka, namun tentunya anak saya tidak akan mengerti kalau saya ceritakan
lebih lanjut. Hehehe.. tentu saja, karena dia baru berusia 3 tahun.
Membaca buku ini seolah membuat saya membaca kembali
dongeng-dongeng seperti saat masih kecil dulu. Sebuah keajaiban yang
ditimbulkan oleh seekor angsa membuat keluarga petani yang malang itu menjadi
petani yang paling beruntung. Dan tentu saja ada pelajaran moral yang ingin
disampaikan.
1.
Kebaikan hati akan selalu mendatangkan kebaikan
juga. Seperti Pak Skint yang sudah menyelamatkan angsa emas dan keluarganya
dari terkaman rubah yang jahat, maka Pak Skint menerima kebaikan pula dengan
datangnya banyak keberuntungan dalam keluarganya.
2.
Keberuntungan yang diberikan si angsa emas tidak
akan selamanya bertahan. Diperlukan
usaha juga untuk setiap keberuntungan itu. Angsa emas tidak selamanya akan
berwarna emas. Lama-lama warnanya akan pudar.
3.
Meski telah menjadi kaya Pak Skint tidak
sombong, dan tidak berniat untuk memamerkan kekayaannya itu.
4.
Kita harus teguh memegang janji seperti Sir
David yang tetap merahasiakan keberadaan Joy meski hatinya sungguh resah untuk
memfilmkan kisah angsa emas itu. Dan jika ingin membocorkan rahasia itu, kita
harus minta ijin dulu kepada siapa kita berjanji.
5.
Pak Skint dan keluarganya akhirnya mau untuk
berbagi kebahagiaan dengan orang lain dengan membiarkan orang menonton kisah
tentang angsa emas.
6.
Meski Joy tak lagi berwarna emas, namun
kebahagiaan dan keberuntungan tetap diberikannya kepada pemiliknya. Membuat
saya berfikir bahwa, kita sebagai manusia harusnya tak boleh juga untuk lupa
diri.
7.
Oh ya, dan tentang Pak Pos yang meremehkan
perkataan Jill si anak kecil, mengingatkan saya untuk selalu siap mendengar
pendapat dari siapapun, meskipun itu dari seorang anak kecil. Karena kita tahu
anak kecil selalu penuh dengan kepolosan dan kejujurannya.
Dan meski dia sudah melihat kebenarannya,
namun dia tetap tidak mau percaya dan bahkan mengatakan bahwa itu adalah
tipuan. Ini mengajarkan anak-anak bahwa kita tidak boleh iri dan berkata bohong
mengenai teman kita sendiri. Karena kadang kita sudah tahu bahwa sesuatu hal
itu benar namun karena dengki, kita malah seringkali memfitnah dan tidak mau
percaya.
Di sertai dengan gambar/ ilustrasi yang menarik membuat saya
betah membaca buku ini, dan dengan cepat selesai dalam hitungan menit. Tentu
saja ini akan menjadi bacaan yang menarik bagi anak-anak. Karena bahasanya
sederhana dan akan mudah di mengerti apalagi ada gambar yang mendukung. Dan
kata “Anser Aureus” dalam buku ini membuat saya penasaran tentang legenda
Romawi kuno itu, dan mencoba mencari artinya di internet. Sayang yang muncul
malah si bakteri Staphilococcus aureus…
Oh ya buku ini saya dapatkan dari sale Mbak Hobby Buku.
Hehe.. Makasih ya… Dan ternyata pas dengan posting bareng BBI di bulan ini
yakni tentang buku anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar