Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit : GagasMedia
Cetakan I, 2013
210 hlm
Jika mencintai seperti proses respirasi, lalu mengapa kamu membiarkanku berhenti?
Demikian quote pertama yang muncul di halaman prolog buku,
membuat saya langsung penasaran untuk membuka lembar-lembar selanjutnya. Dan
akhirnya tidak butuh waktu begitu lama untuk menyelesaikannya dengan cepat. Berkisah tentang Marsya dan
Dio, sepasang kekasih yang merencanakan pernikahan, sayangnya harus batal
karena Dio lebih memilih pergi mengejar mimpinya ke Hamburg untuk berkerja dan
menjadi suskses agar dia mampu membuktikan kepada keluarganya bahwa dia juga
mampu seperti kakak-kakaknya. Sementara
itu Marsya ditinggalkan dalam keterpurukan, apalagi dua tahun kemudian dia
kehilangan ayahnya, membuat dia juga membatalkan pameran lukisan yang sudah
direncanakannya.
Hingga akhirnya, tiga tahun kemudian Dio mulai
bertanya-tanya apa sebenarnya yang ia cari, dan mengapa pula dia harus
mengorbankan cintanya demi sebuah pembuktian. Akhirnya Dio memutuskan untuk
pulang menemui Marsya, yang anehnya seperti tau saja Dio mau pulang, tiba-tiba
saja harus pergi menyepi untuk sementara waktu. Sampai di sini saya sudah mulai
agak merasa kurang nyaman, karena mengapa pula harus perlu 3 tahun untuk Marsya
baru dia mencoba menyepi, dan mengapa harus bertepatan saat Dio merencanakan
pulang ke Indonesia.
Kemudian, kemunculan karakter Andro yang bertemu dengan
Marsya di sebuah pantai tempat marsya mencoba bersembunyi. Agak aneh dikatakan
bahwa Andro mengenal Marsya dua tahun yang lalu saat mereka berniat mengadakan
pameran bersama. Namun kemudian batal karena sesuatu dan lain hal. Sementara di
bagian lain diceritakan bahwa ayah Marsya meninggal setahun lalu sehingga
membuat marsya membatalkan pamerannya.
Namun mungkin saja dimaksudkan di sini bahwa mereka pertama bertemu dua
tahun lalu itu, kemudian merencanakan pameran selama setahun namun akhirnya
gagal.
Dan juga ada pula karakter Rama dan Kimmy, sahabat Dio dan
Marsya yang terkesan begitu ikut campur dalam kisah cinta mereka, dan membuat
saya ingin membuat cerita sendiri, semoga Kimmy dan Rama malah jadian. Tapi itulah
sahabat, tentu ingin melihat sahabatnya bahagia. Dan seperti ada kata-kata dari Rama, entah siapa yang salah, Marsya dengan egoismenya, Dio dengan mimpinya, atau mereka para sahabatnya dengan niat ingin menyatukan mereka kembali.
Namun saya suka dengan karakter Marsya dan Dio, keduanya
penyuka pantai serta pengagum antariksa. Marsya si Sagitta, dan Dio sebagai
Orion sang pemburu. Dua rasi bintang
yang terletak di utara equador. Membuat saya ikut terkagum-kagum dengan
kepiawaian penulis menuliskan quote-quote di setiap awal bab yang berkenaan
dengan rasi bintang-rasi bintang di angkasa itu. Dan tentu saja seperti
judulnya membuat saya mencoba untuk menunjuk satu bintang. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar